Disebuah desa hiduplah dua anak manusia yang baru beranjak dari masa kecilnya kemasa tuanya, dikarnakan hubungan mereka sudah dianggap sudah tidk wajar lagi, maka kedua orang tua mereka berdua berencana untuk menikahkan mereka berdua, pertemuan pertemuan akhirnya tercapailah harinya, dimalam pertama hari pernikahannya tidurlah kedua mempelai baru tersebut diatas ranjang peraduannya namun anehnya mereka tidak melakukan apa apa sampai fajar pun mendatangi dan ayampun sudah mulai berkokok yang pertanda hari sudah siang.
dipagi nan indah itu datanglah ibu dari mempelai laki laki yang ingin menanyakan sesuatu kepada anaknya.
Amak : udin kau apakan si upik tadi malam
Udin : Ndak ado do mak kami hanya lalok saja nyo mak.
Amak : Bisuak malam waang bae tidua diateh si upik tu
Udin : Jadi mak, aman mah mak
Tibalah dihari malam kedua karena udin ingat dengan pesan ibunya tanpa basa basi udin lansung naik ketempat tidurnya dan lansung menaiki si upik alias istrinya, karena sudah nggak tahan si upik pun menjerit jerit namun si udin terus tidur di atas istrinya sampai pagi pun menjelang. dan paginya ibunya datang lagi mengunjungi si udin dan bertanya
Amak : Udin lai lamak rasonyo?, tu baa kecek upik.? (sambil mangulek godok paragede angek)
Udin : kalau udin lai lamak mak tapi si upiak menjerit jerit dia mak
Amak : waang apoan Ee emang nyo
Udin : lalok se nyo udin diateh paruik si upiak tu nyo mak
Amak : Engak baa waang ko (sambil mengunyah sendal)
pada siang harinya dengan rasa kasihan pada anak anaknya maka si amak mengambil jalan pintas untuk mengajari si Udin anaknya itu.
Amak : Udin beko malam sabalun ka lalok waang sabuik an ka upik tu pesawat ka mendarat
Udin : jadi mak (sambil mancuki cirik iduangnyo)
maka tibalah malam ketiga dan jam pun telah menunjukkan jam 10 malam, dan mulailah penganten tersebut memasuki arena kamarnya untuk pergi tidur. karena sifat udin yang tidak lupa akan nasehat amak nyo maka sebelum tidur si udin mengucapkan apa yang di ajarkan oleh amaknyo tu.
Pesawat ka mandarat, pasawat ka mandarat, pasawat kamandarat , pasawat kamandarat , namun tidak ada respon dari si upik karena siupik tersebut tidak tau apa yang dimaksud dengan perkataan si udin tersebut.
Dan paginya lagi siamak udin datang lagi mengunjungi si udin
Amak : Baa kecek si upiak tu yang mandanga kecek waang malam.
Udin : diam sajo si upiak tu nyo mak, lah panek udin mangecek tu nyo diam se nyo
Amak : alaaaaah engak baa wang baduo ko (sambil makan kacang abuih sapuluah kilo)
Siang harinya Amak siudin mendatangi si upik untuk mengajarinya cara bermain di atas ranjang, maka terjadilah dialog diantara keduanya.
Amak : Upiak kalau siudin berkata Pesawat Siap Mendarat maka upiak jawab dengan Landasan Siap Menerima
Upiak : Jadilah mak (sambia mangaruak ngaruak lanciriknyo)
Malam ini bertepatan dengan malan minggu,
jadi penganten ini agak lambat tidurnya. Malam telah larut sekitar jam 12an pasangan ini memasuki kamar tidurnya. Sudah sekian lama mereka
berbareng ditemap tidur namun siUdin tidak pernah mengatakan PESAWAT
SIAP MENDARAT, maka siUpik ambil ini siatif untuk mengatakan
LANDASAN
SIAP MENERIMA 3x, dengan tegasnya siUdin menjawab
PESAWAT RUSAK PESAWAT RUSAK PESAWAT RUSAK.
wkwwkwkwkwk..
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Cartoon Spice
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment Blogger Facebook
Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda, dimohon untuk tidak menaruh link aktif di dalam kolom komentar. Link aktif dan spam akan dihapus oleh admin
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !